STMIK WICIDA – Memasuki awal perkulihan Semester Genap TA.2023-2024, STMIK WICIDA laksanakan rapat pembahasan persiapan perkuliahan Semester Genap TA.2023-2024 yang dilaksanakan di Ruang 11 Gedung B (19-02-2024).
Agenda rapat tersebut yakni membahas persiapan pekuliahan dan sosialisasi LMS welearn, RPS dan penginputan nilai olejh dosen. Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Kaprodi dan seluruh dosen STMIK WICIDA. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk penyempurnaan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta sebagai tanggungjawab kesiapan menjelang perkuliahan TA. 2023/2024 sehingga sistem perkuliahan berjalan dengan baik.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ketua STMIK WICIDA H. Tommy Bustomi, S.Kom., M.Kom, mengatakan bahwa perlunya Bapak/Ibu dosen menekankan etika dan moralitas kepada mahasiswa yang mana sejalan dengan visi STMIK WICIDA. Hal itu penting karena melihat isu-isu permasalahan seputar pemanfaatan teknologi saat ini yang menurutnya kurang etis dan bermoral. “Bapak/Ibu dosen tidak hanya tentang mengajar didalam kelas tapi juga Dosen perlu menyampaikan moralitas kepada mahasiswa. Jadi, tidak hanya akademik saja, perlu ditekankan kepada siswa perihal moralitas”, ujar Tommy.
Selain Itu Tommy juga menekankan bahwa perlu sekali dosen melakukan update atau upgrade knowledge. Agar proses transfer ilmu pengetahuan ini link and match dengan kebutuhan industri saat ini. “Dosen perlu sekali untuk upgrade ilmu pengetahuan, agar tidak menekankan ilmu yang kuno kepada mahasiswa. STMIK WICIDA sangat mendukung dan memfasilitasi Bapak/Ibu untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan diri. WICIDA juga mendukung Bapak/Ibu untuk membuat materi aja secara visual, menggunakan video ajar yang dapat dipublikasikan ke welearn, atau materi ajar nantinya dapat digunakan dalam platform lain atau dapat dimanfaatkan lebih jauh yaitu dibagikan ke youtube, melalui pemanfaatan studio sebagai ruang atau fasilitas media rekam materi ajar, kutip Tommy.
Selanjutnya harapan yang disampaikan oleh Tommy kepada Bapak/Ibu dosen adalah melaksanakan pembelajaran yang mengedepankan problem solving terhadap permasalahan yang relate dengan lingkungan sekitar saat ini. Baik secara team project maupun individu, mungkin sekitar 40% aktivitas pembelajaran dapat fokus pada problem solving. “Saya harap lebih banyak melibatkan mahasiswa, karena Kemendikbud menekankan pembelajaran yang lebih mengedepankan problem solving. Pembelajaran yang berfokus pada studi kasus bagi mahasiswa, dengan penerapan ilmu pengetahuan yang lebih relevan dengan lingkungan sekitar” harap Tommy.
Terakhir sebagai pengingat bahwa dosen juga memiliki kewajiban dharma penelitian dan dharma pengabdian kepada masyarakat. Tommy menyampaikan ini sangat penting dan jangan sampai terlewatkan. “Tetap semangat Bapak/Ibu untuk terus belajar, mengabdi dan profesional dalam mewujudkan Tridharma PT. Memberikan yang terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat.” ujar Tommy.
Banyak hal yang menjadi pembahasan dalam rapat tersebut,mulai dari apa yang disampaikan pimpinan, rencana sistem perkuliahan dilakukan secara tatap muka hingga evaluasi pembelajaran pada semester ganjil yang lalu yang disampaikan oleh Bapak/Ibu dosen yang dijadikan tolak ukur perbaikan untuk semester yang akan berjalan ini.
